Resensi Buku "Sebelum Pagi" Karya Harun Tsaqif


 Sumber : dok. pribadi

IDENTITAS BUKU


Judul : Sebelum Pagi: Menata Hati Melangitkan Mimpi
Penulis : Harun Tsaqif
Penyunting : Akmal Nurdwiyan
Proofreader : Abni
Ilustrasi isi : Fara
Ilustrasi cover : Freepik.com
Desain sampul dan tata letak : Kartika & Defi
Penerbit : Nunbooks
ISBN : 978-623-7688-00-6
Tahun terbit :
Cetakan Pertama : Desember 2019
181 hal
Harga : Rp85.000,00


BLURB


Setiap malam ada orang-orang yang menyembunyikan amarah dan air mata, menahan rasa sakit dan putus asa hingga tak tahu akan kemana jalan hidup menuntunnya tapi Dzat yang Maha Memiliki selalu menyediakan hari esok untuk memperbaiki diri yang semestinya membuat kita bergegas untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Sebelum pagi, mari habiskan benci, padamkan dendam, melumat kecewa, menata hati, dan melangitkan mimpi.

 

RESENSI


Sedikit kilas balik. Buku ini saya baca ketika salah satu teman saya meminjamkannya pada saat di kampus. Kala itu, ia datang dan langsung menyodorkan buku ini begitu saja pada saya. Pada saat itu, buku yang dipinjamkannya telah dibubuhi tanda tangan penulisnya. Awalnya, saya tidak mengetahui Harun Tsaqif. Namun, teman saya berdalih bahwa karya-karyanya, termasuk buku ini, merupakan buku yang bagus dan cocok dibaca oleh saya. Oleh karena itu, saya menyempatkan untuk membacanya dan menuliskan resensinya di blog ini.

Harun Tsaqif merupakan seorang penulis kelahiran Jakarta. Buku Sebelum Pagi merupakan karyanya yang kelima. Selain menulis, ia juga seorang penyiar radio di Jakarta Islamic Centre dan Penggagas Komunitas Dakwah @benerbareng. Pada beberapa kesempatan ia juga aktif sebagai pembicara di sebuah seminar, bedah buku, dan di acara sekolah atau kampus.

Buku setebal 181 halaman ini termasuk ke dalam kategori buku Islamic inspiration. Di dalamnya disuguhkan perenungan-perenungan singkat mengenai kehidupan sehari-hari. Misalnya saja perenungan tentang lika-liku asmara, bagaimana kita mengikhlaskan seseorang yang telah kita perjuangkan selama ini, berani menggantungkan mimpi setinggi langit, dan berjuang menggapi impian. Di dalamnya, penulis juga acap kali menyantumkan sepenggal pengalaman pribadinya.

Dengan menggunakan bahasa yang lugas, buku ini mudah dipahami oleh pembacanya. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar di setiap awal babnya. Tidak seperti novel atau pun buku kebanyakan yang harus dibaca secara runtut, bab-bab dalam buku ini dapat dibaca secara acak. Sehingga membebaskan pembaca untuk dapat membaca dari halaman berapa pun. Untuk menandai bagian yang telah dibaca, buku ini juga dilengkapi dengan pembatas buku.

Panjang tiap-tiap bab dalam buku ini berkisar antara empat hingga sembilan halaman. Ukuran huruf yang cukup besar dan pengaturan tata letak yang pas membuat mata tidak mudah lelah saat membaca buku ini. Dengan begitu, saya dapat menghabiskan buku ini hanya dengan sekali baca saja dalam beberapa jam.

Buku ini merupakan buku Islamic inspiration yang berbobot namun ringan untuk dibaca. Membaca buku ini memberikan kesan tersendiri bagi saya. Karena pesan-pesan yang disampaikan penulis cukup membekas dalam jiwa saya.


Beberapa kutipan favorit saya dalam buku ini.

Karena seni dari melupakan adalah dengan tidak berusaha melupakan.”
 
“Betapa bahagianya menjadi hujan, ia tetap datang memberikan keteduhan meski ada sebagian orang yang tidak suka hadirnya.”
 
“Kita tidak dapat menyenangkan semua orang. Berharap setiap manusia menyukai apa yang kita lakukan adalah kemustahilan.”
 
“Selamanya waktu tidak akan pernah berputar kembali, tidak akan mundur ke belakang. Hidup akan terus berjalan dan kita yang memilih untuk terus tenggelam atau bangkit memperbaiki semua yang telah kita lakukan.”
 
“Sebab patah hati adalah karena tidak dapat menyandarkan apa yang kita yakini kepada Allah jua.”
 
“... satu hal yang perlu kita ingat, bahwa sejarah tidak akan pernah mengenang penonton dan tidak akan pernah menyimpan nama pengguna. Sejarah hanya mengingat pemain dan penemu.”
 
“Ingatlah kekurangan kita. Ingatlah kelebihan orang lain. Lupakan kebaikan kita. Lupakan keburukan orang lain.”
 
“Bila hari ini kita menemukan kesulitan, tolong jangan berbalik arah. Tetaplah melangkah. Sebab, jalan yang sempit dilihat dari kejauhan terasa luas saat pandangan berada di hadapan.”
 
“Temen Itu Bener Bareng Bukan Gila Bareng”
 
“Being normal is boring”
 
“Jangan membuat keputusan ketika sedang marah, dan jangan membuat janji ketika sedang senang.”

Buku ini saya rekomendasikan untuk kalian semua baca. Semoga apa yang ingin disampaikan penulis dalam buku ini juga dapat tersampaikan pada kalian dengan baik.

Komentar

  1. nasi kotak surabaya
    Merupakan sub-brand dari Aqiqah Nurul Hayat yang melayani dan menerima pesanan untuk banyak menu nasi kotak dan catering untuk acara atau walimah non-Aqiqah seperti Khitanan, Ulang Tahun, Syukuran dan Acara Perkantoran

    BalasHapus

Posting Komentar