Perihal Curhat di Media Sosial

 
Photo by dole777 on Unsplash

 
Ketenangan merupakan salah satu hal yang paling banyak dicari orang saat ini. Begitu besar pengaruh ketenangan dalam hidup mengakibatkan tidak sedikit orang yang merasa tidak tenang dalam hidupnya berakhir dengan bunuh diri.
 
Seiring berjalannya waktu, hidup selalu membawa manusia pada hal-hal yang tak terduga. Masalah datang silih berganti seolah tak menyisakan waktu baginya untuk bernapas sejenak. Ujungnya, ia jadi sedih dan bertanya-tanya kenapa semua masalah ini datang padanya. Bagaimana pun juga, ia tak bisa memendam masalah-masalah tersebut sendiri. Akhirnya, ia memilih untuk curhat pada orang lain.
 
Seiring berjalannya waktu, saat ini curhat tidak hanya dilakukan antara satu orang ke orang lain secara langsung. Ada kalanya, media sosial dijadikan sebagai wadah untuk menampung curhatan. Bergunung-gunung keluh kesah ditumpahkan di dalamnya berharap dengan begitu beban hidup perlahan sirna.
 
Tapi, pernahkah kita berpikir curhat di media sosial itu ada batas-batasnya. Tidak semua masalah bisa kita ungkapkan di dalamnya. Betapa banyak orang yang bakal mengetahui masalah kita itu, entah mereka kenal maupun tidak dengan kita. Bisa jadi, orang yang membaca curhatan kita itu justru merasa kesal karena ternyata dirinya sedang dalam masalah pula. Bukannya memperoleh simpati, justru kita membuka peluang orang lain untuk merasa kesal dengan sikap kita. 
 
Selain itu, hal ini juga bakal membuat citra buruk orang lain terhadap diri kita. Sebab, bagaimana pun beratnya masalah yang kita hadapi, betapa mudahnya kita mengeluh di media sosial. Tidakkah kita berpikir masih banyak orang yang memiliki masalah lebih berat.
 
Bagi saya, sah sah saja untuk curhat. Namun, saya sendiri sangat menghindari untuk curhat melalui media sosial. No hurt feeling. Privasi itu lebih penting. Saya menyadari betul bahwa media sosial diciptakan bukan untuk wadah pamer masalah maupun kesenangan hidup satu sama lain. Justru, saya memilih media sosial sebagai wadah untuk menjalin hubungan dengan teman-teman dekat saya.
 
Sejatinya, media sosial diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Jadi, bijaklah menggunakannya.
 


Komentar