Resensi Buku “Unlimited You” Karya Wirda Mansur


IDENTITAS BUKU

Judul: Unlimited You
Penulis: Wirda Mansur
Penyunting: Widyawati Oktavia
Penyelaras aksara: EnHa
Desainer sampul: Fitria Nurdano Adam
Penata letak: Ikhsan Ansyari
Fotografer: Umair Sulaiman
Penerbit: KataDepan
ISBN: 978-623-7567-19-6
Tahun terbit:
Cetakan pertama, Februari 2020
Cetakan kedua, Maret 2020
x + 282 hlm; 13 × 19 cm
Harga: Rp99.000,- (Harga Pulau Jawa)

BLURB

“Bagaimana jika kita tidak punya kemampuan? Apakah kita bisa sukses?”

Kemampuan dapat diciptakan. Ini bukan masalah orang itu beruntung, genius, pintar, dan sebagainya. Ini tentang orang yang paham apa kemampuannya atau mau mencari tahu kemampuannya, kemudian dia asah dan kembangkan; dia berproses dan dia tidak berhenti.

Jika melihat kemampuan kita, memang serba terbatas. Untuk itu, kita lihatnya ke Allah saja. Kemampuan Allah. Kemampuan yang super-unlimited. Sehingga, kita pun bisa jadi ketularan unlimited.

Sekarang saatnnya kamu menggali potensi dan jangan takut bermimpi.
 
Dream big, pray bigger.

RESENSI

Sebelum meresensi buku, saya ingin bercerita bagaimana awal saya mengenal Wirda Mansur. Dulu, saat bulan Ramadhan tahun 2014, saya menonton sebuah acara penghafal Alquran cilik di salah satu stasiun televisi swasta. Saat itu, saya melihat ada seorang remaja perempuan, yang menjadi bintang tamu di acara tersebut, ia melantunkan beberapa ayat Alquran tanpa membaca mushaf alias dia seorang penghafal Alquran.

Usut punya usut, nama remaja perempuan tersebut adalah Wirda Salamah Ulya atau lebih akrab disapa Wirda Mansur, putri sulung Ustadz Yusuf Mansur.

Jujur saja, saya sangat kagum mengetahui bahwa ada anak remaja yang seumuran dengan saya dan sudah mampu menghafal Alquran kala itu. Mulai saat itu, saya pun mulai mengikuti akun media sosial milik Wirda.

Beruntungnya saya, pada bulan April tahun 2018 saya dapat mengikuti acara launching buku kedua Wirda, Be Calm Be Strong Be Grateful, di salah satu toko buku terbesar di Indonesia dan bertemu langsung dengan Wirda. Yang awalnya hanya dapat melihat dari layar kaca, kini saya dapat bertemu dan juga sharing secara langsung dengan Wirda. Sebuah kesenangan tersendiri bagi saya untuk dapat bertemu dengan anak muda inspiratif seperti Wirda.

Selain sebagai seorang penghafal Alquran, kini Wirda sudah menjadi seorang pengusaha muda dan juga seorang penulis yang salah satu bukunya saat ini akan saya resensi. 

Baiklah, sekian dulu cerita dari saya. Lanjut ke resensi bukunya ya. Ehehe

Buku Unlimited You merupakan buku kelima karya Wirda Mansur. Sama seperti karya-karya sebelumnya, bukunya yang satu ini bergenre self-improvement atau lebih tepatnya motivasi islami.

Buku dengan sampul biru muda ini berisi tentang bagaimana cara memandang, berpikir, menulis, dan juga berbicara secara positif. Yang menjadi poin plus dari buku-buku Wirda adalah tidak melulu berbicara soal teori atau pun konsep seperti kebanyakan buku self-improvement lainnya. Di dalam buku ini, Wirda banyak membahas mengenai pengalaman-pengalaman hidup yang pernah ia alami selama ini atau pun pengalaman orang lain yang ia jadikan sebagai bahan introspeksi dan motivasi. Seperti misalnya, bagaimana ia bisa berpikir positif setelah berbagai perundungan yang sempat ia alami di media sosial. Menarik bukan?

Bagian favorit saya adalah saat Wirda membahas tentang doa. Tepatnya, pada bab kesebelas, yang berjudul Dream Big and Pray Bigger. Di bab ini Wirda menjelaskan bahwa betapa pentingnya sebuah doa. Doa itu tidak hanya sebatas urusan yang ditunaikan seorang hamba ketika selesai salat, tapi doa juga bisa sebagai bentuk pengharapan hamba kepada Tuhannya dan sebagai penambah semangat. Di dalam doalah seorang hamba menaruh cita-cita dan juga harapan. Di dalam doalah seorang hamba dapat berkomunikasi secara langsung kepada Sang Maha Pencipta.

Makin hebat impian, makin canggih impian, makin SUPER impian maka semakin hebat, canggih, dan SUPER pula doanya(h. 199)

Wirda pun menjelaskan bahwa seorang hamba tidak melulu berdoa untuk dirinya saja, bahkan doa itu dapat ditujukan kepada banyak orang. Selain itu, seorang hamba juga tidak dilarang untuk meminta atau pun berdoa kepada Allah dengan hal-hal yang luar biasa, misalnya diberikan harta dan kekayaan yang berlimpah. Sebagaimana Nabi Sulaiman meminta kepada Allah agar diberikan kerajaan yang belum pernah ada di muka bumi ini dan juga kekayaan yang melimpah tak tertandingi. Dalilnya ada pada Alquran surah Shad ayat 35.

Bukankah ini menjadi suatu angin segar bagi kita semua, terutama kaum muda, untuk senantiasa berdoa dan menggantungkan harapan juga cita-cita kita setinggi langit?

Setelah membaca beberapa buku Wirda, saya merasa bahwa gaya penulisan Wirda itu unik sekali. Pasalnya, ia tidak menggunakan bahasa formal seperti layaknya buku-buku self-improvement yang banyak ditemukan di luar sana. Ia lebih memilih untuk menggunakan kata-kata informal yang lebih banyak dipakai remaja dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya hal ini dapat membuat pesan yang ingin disampaikan Wirda dalam bukunya dapat tersalurkan dengan baik kepada kalangan remaja.

Buku setebal 282 halaman ini bernuansa biru muda. Tidak seperti buku-buku sebelumnya, yang banyak sekali ilustrasi atau sketsa di dalamnya, bukunya kali ini tidak terlalu banyak ilustrasi. Pemilihan ukuran font yang cukup, membuat buku ini lebih mudah untuk dibaca. Selain itu, pada setiap awal bab, pembaca akan disuguhkan foto-foto aestetik Wirda Mansur. Seperti ini contohnya.

Sumber: dokumen pribadi

Uniknya lagi, pada akhir bab, akan ada semacam halaman isian yang dapat diisi pembaca seperti “Tuliskan impian-impian besarmu untuk lima dan 10 tahun ke depan!”

Sumber: dokumen pribadi

Setelah membaca buku ini saya merasa begitu bersemangat terutama untuk bisa meraih impian saya sebagai seorang statistisi dan juga penulis buku yang hebat. Doakan saya ya. Saya rekomendasikan buku ini untuk kalian baca karena memang banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik.

Berikut ini adalah beberapa kutipan favorit saya dari buku Unlimited You.

Ya Allah, if you don’t give me the strengh, I wouldn’t be this strong (h. 24)

Kita harusnya menjadi manusia yang paling bahagia ketika kita punya Allah (h. 34)

We have Allah, we have everything. Jika kita tahu dan benar-benar yakin bahwa Allah bersama kita, nggak ada lagi yang menjadi kekhawatiran, ataupun beban.” (h. 45)

Ketika kita menempatkan Allah paling depan, percayalah Allah pun akan menempatkan segala sesuatunya terdepan juga.” (h. 67)

Sekian resensi dari saya. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Komentar