Bintang Akan Terlihat Ketika Gelap

 
Gambar oleh FelixMittermeier dari Pixabay

Seiring berjalannya waktu, saya merasa bahwa hidup senantiasa berjalan dinamis. Tak peduli saya sedang berada di fase tertinggi, terendah, atau pun di fase yang biasa-biasa saja, hidup selalu memberikan kejutan. Kejutan istimewa dalam bentuk sebuah masalah. 
 
Masalah kadang datang di waktu yang tidak tepat. Ia datang layaknya tamu yang tak diundang. Dengan ringannya, mereka menerobos masuk ke dalam pikiran dan membuat saya overthinking, lelah, dan kadang tak bergairah menjalani hidup. Saya rasa bukan hanya saya yang merasa demikian, semua itu dialami oleh hampir semua orang yang sedang dalam masalah.
 
Sejatinya, setiap orang memiliki masalahnya masing-masing. Mulai dari bayi hingga orang yang lanjut usia, pria maupun wanita, kaya atau pun miskin, pasti dihadapkan dengan masalah dalam kehidupan mereka. Mungkin ini yang dinamakan “ujian hidup” dan semua orang yang merasakan “hidup” patut untuk menerimanya. Layaknya seorang pelajar yang ingin naik tingkat, ia harus menempuh ujian untuk dapat meraihnya. Dan bukan rahasia lagi, hanya sedikit sekali pelajar di dunia ini yang sangat menyukai ujian.
 
Perlu kita ingat bahwa masalah datang bukan tanpa alasan. Masalah yang datang bisa jadi suatu hal yang membuat hidup menjadi lebih berwarna, menarik, dan tidak monoton. Ibaratnya kita adalah bintang dan masalah adalah malam yang pekat. Bintang tidak akan bersinar ketika siang hari. Ia hanya akan menampakkan sinar indahnya hanya pada saat malam tiba. Justru semakin pekat kegelapan malam di sekitarnya, semakin berbinar sinarnya.
 
Sisi positifnya, masalah yang kita hadapi saat ini justru bisa menjadi cerita menarik dan inspiratif yang bisa kita bagikan kepada orang lain di masa depan. Masalah membuat fase hidup kita sulit dilupakan. Selain itu, masalah yang hadir juga bisa menjadi bahan kontemplasi untuk memperbaiki diri.
 
Justru yang perlu dipertanyakan adalah ketika hidup kita terasa aman-aman saja. Tidak ada masalah sama sekali. Bisa jadi, itu hidup yang monoton dan dapat membuat kita terlena.
 
Saya ingat, sewaktu saya duduk di bangku SD, saya termasuk anak yang sulit untuk makan sayur. Saya selalu menghindari sayur dan memilih untuk memakan menu lainnya. Alhasil, suatu ketika muncul benjolan di bagian bawah rahang saya, yang terasa amat nyeri ketika disentuh. Jangankan disentuh, untuk minum dan menelan makanan saja saya harus menahan sakit yang luar biasa. Saya khawatir dan akhirnya orang tua memeriksakan saya ke sebuah klinik. Pada saat itu, saya divonis oleh dokter menderita parotitis (gondongan) – infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis. Dokter berkata bahwa salah satu penyebabnya adalah karena saya jarang makan sayur. Mendengar hal itu, saya jadi merasa bersalah pada diri saya. Semenjak saat itu, saya bertekad untuk sembuh dan berkat penyakit tersebut, kini saya suka menyantap sayuran yang kaya akan manfaat di setiap menu makan saya.
 
Tidak akan selamanya kita dihadapkan oleh masalah. Tidak akan selamanya hidup membuat kita bersedih, kecewa, dan takut. Ada kalanya hidup menyuguhkan kebahagiaan, ketenangan, dan perdamaian. Yakinlah, ketika masalah kita semakin berat, niscaya solusi yang hebat akan segera muncul. 
 
Semangat!

Komentar