Masker Kain VS Masker Bedah

Sumber : pixabay.com

Kasus Covid-19 belakangan sedang menjadi isu yang viral dibicarakan masyarakat. Gimana enggak, semakin hari pasien positif Covid-19 bertambah pesat. Itupun hanya jumlah yang sudah dilaporkan kepada unit kesehatan setempat. Hal ini membuat masyarakat semakin was-was dari hari ke hari. Marak kita jumpai imbauan pemerintah dan pihak lainnya baik di linimasa ataupun televisi untuk tetap berada di rumah, rajin mencuci tangan, physical distancing, hindari menyentuh area wajah, serta tak lupa untuk menggunakan masker bila berada di luar rumah.

Berbicara mengenai masker, masker sudah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan bagi masyarakat rumah di tengah situasi pandemni Covid-19 saat ini. Tak heran, masyarakat berbondong-bondong untuk membeli masker di pasaran dan membuat jumlah masker yang tersedia semakin langka. Ujung-ujungnya hal ini membuat harga masker melambung tinggi. Hingga kini, harga satu kotak masker jenis N95 sempat menyentuh sekitar Rp1,7 Juta namun telah turun menjadi sekitar Rp800 ribu hingga Rp900 ribu per kotak, sementara untuk masker bedah dari harga sekitar Rp250 ribu menjadi Rp160 ribu per kotak.

Tak kehabisan akal, pemerintah kini mewajibkan masyarakat umum untuk menggunakan masker kain, sedangkan masker bedah dan masker jenis N95 khusus diperuntukkan bagi tenaga medis. Penggunaan masker kain dinilai lebih bijaksana ditengah langkanya jumlah masker kain di pasaran. Daripada tidak menggunakan masker, lebih baik menggunakan masker kain. Namun, seberapa efektifkah penggunaan masker kain ketimbang masker bedah ?

Seperti namanya, masker bedah biasa digunakan oleh tenaga medis untuk memberikan proteksi terhadap paparan partikel kecil virus. Masker bedah memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan masker kain. Selain itu masker bedah hanya dapat digunakan sekali pakai. Waktu pemakaian efektif masker bedah hanya sekitar empat jam pemakaian dan selepas itu masker sudah harus dibuang. Dibalik itu semua, masker bedah mampu memberikan perlindungan terhadap paparan virus Corona, sebab kebanyakan komponen masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yaitu:
  • Lapisan luar, yang antiair
  • Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman
  • Lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Anda tidak disarankan menggunakan masker tanpa ketiga fungsi tersebut karena tidak efektif dalam mencegah penyakit menular, seperti infeksi virus Corona. Tapi satu hal yang patut diwaspdai adalah, terdapat kemungkinan kebocoran partikel di bagian sisi kiri dan kanan masker apabila penggunaan masker tidak sesuai dengan prosedur.

Untuk masker kain sendiri, memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan masker bedah, kemudian dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang ada, dan dapat digunakan beberapa kali pakai. Namun, pengguna masker kain harus memperhatikan bahwa penggunaan masker kain hanya dapat dipakai tidak lebih dari empat jam pemakaian layaknya masker bedah.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada 2013 di jurnal Disaster Medicine dan Public Health Preparedness, menemukan bahwa masker bedah tiga kali lebih efektif ketimbang masker kain dalam mencegah penyebaran flu. Kemudian, seorang peneliti dari University of Cambridge di Inggris, Anna Davies, mengingatkan agar dalam penggunaannya, masker kain selalu dikenakan pada permukaan sisi yang sama, misal bagian luar dan dalam. Anna juga menyebut masker kain harus dicuci dengan mesin untuk menghilangkan sisa partikel flu yang dapat mencemari bagian luar masker. Kemudian, lepaskan masker kain dengan menarik tali bagian belakang ke depan dan jangan menyentuh bagian depan masker.

Berikut ini adalah tips penggunaan masker yang baik dan benar seperti yang dikutip pada laman Aladokter:
  1. Pastikan Anda telah mencuci tangan dengan benar.
  2. Jika Anda menggunakan masker bedah, pastikan sisi luar adalah yang berwarna hijau dan sisi dalam yang berwarna putih.
  3. Pasang tali masker dengan baik. Jika tali masker perlu diikat, ikat bagian atas terlebih dahulu, kemudian bagian bawahnya.
  4. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu dengan sempurna. Pastikan pula bagian yang ada logamnya berada di batang hidung.
  5. Lekukkan strip logam mengikuti lekukan hidung hingga tidak ada menyisakan lubang.
  6. Hindari menyentuh bagian tengah masker saat menggunakan dan melepas masker.
  7. Buang masker ke tempat sampah dan cuci tangan Anda hingga bersih setelah menggunakan masker.

Baik masker kain ataupun masker bedah keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Ditengah tingginya kebutuhan masyarakat akan permintaan masker, alangkah baiknya kita semua bijak dalam bersikap. Ikuti anjuran yang sudah pemerintah tetapkan. Ingat, masker bukanlah satu-satunya komponen perlindungan dalam menghadapi pandemi Covid-19, melainkan ada beberapa komponen lain yang menjadi pilar perlindungan diri dari virus tersebut diantaranya adalah menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dan menjaga kebugaran dengan rajin berolahraga.

Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. #dirumahaja


Komentar