COVID-19: Si Inspirator Menulis



Imbas pandemi Covid-19 telah merambah ke berbagai bidang kehidupan. Bidang pendidikan menjadi salah satunya yang tak luput merasakan. Aktivitas belajar mengajar yang menuntut guru dan murid untuk saling berkumpul mendapat perhatian khusus masyarakat karena dapat memicu penyebaran virus corona. Oleh karena itu, guna memerangi penyebaran virus corona pemerintah menerapkan home-based learning. Kegiatan pembelajaran di semua jenjang pendidikan diliburkan, tak terkecuali di perguruan tinggi.

Terhitung sejak tanggal 23 Maret 2020, aku sudah melaksanakan home-based learning. Setiap pagi hingga sore, laptop dan ponsel pintar setia menemani dalam kegiatan belajar. Seolah sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta, kami semakin tak terpisahkan.

Menjadi seorang mahasiswa yang harus melakukan home-based learning kurasa tidak mudah. Dunia perkuliahan yang menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dalam menggali informasi secara mandiri, membuat jam perkuliahan dalam seminggu membuncah. Belum lagi, ditambah tugas-tugas seperti membuat resume harian serta tugas kelompok yang dapat memakan jatah waktu libur akhir pekan. Alhasil, semua hal tersebut membuatku sedikit jenuh karena harus berkutat pada satu hal yang sama setiap harinya.

Anjuran pemerintah untuk tidak berada di luar rumah apabila tidak ada hal yang mendesak, membuat interaksi sosial semakin berkurang. Tak kehabisan akal, aku memanfaatkan media sosial untuk dapat berinteraksi dengan teman-temanku. Menggulir laman media sosial seolah sudah menjadi ritual harian.

Aku sadar bahwa banyak waktu yang terbuang percuma hanya untuk menatap layar ponsel pintar. Kesibukan untuk menggulir laman status media sosial membuatku mual. Hingga pada akhirnya, tercetuslah ide untuk memanfaatkan momentum yang ada. Aku mencoba menekuni hobi menulis.

Inspirasi itu justru datang di saat yang tak terduga. Setelah kusadari, ternyata Covid-19 tidak hanya berdampak di bidang makro, tetapi juga kepada keputusanku menekuni hobi menulis.

Jauh berminggu-minggu sebelumnya, aku berkutat pada kegiatan UTS dan PKL. Kurang lebih memakan waktu sebulan lamanya. Itu semua membuatku tidak produktif menulis sama sekali. Hingga aku tersadar dan memutuskan untuk kembali menulis artikel di blog pribadiku, blog ini.

Tidak ada rasa beban ataupun jemu setiap jemari ini mengetik kata demi kata ataupun ketika jempol ini menggulir laman mesin pencarian untuk mendapat artikel referensi. Meski masih belajar menulis, aku sudah mulai menikmati setiap prosesnya. Efeknya, pikiranku yang tadinya kalang kabut dipenuhi perasaan jenuh kini beranjak kembali normal bahkan lebih segar dan tenang.

Menulis juga membuatku semakin haus akan informasi terkini. Aku semakin rajin menonton siaran berita di televisi dan menggulir laman demi laman media daring. Hal ini membuatku semakin merasa terpancing untuk membubuhkan komentar di bagian bawah setiap postingan media daring yang kukunjungi. Selain itu, keinginan untuk kembali produktif menulis, membuatku semakin berpikir kritis terhadap fenomena di sekitar. Aku mulai menyoroti setiap permasalahan dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Perlahan namun pasti, kegiatan menulis mampu menumbuhkan kemampuan daya pikir yang lebih terbuka.

Kepuasan aku rasakan setiap berhasil menyelesaikan satu artikel. Hal ini membuatku tak sabar menunggu untuk cepat-cepat mempostingnya di blog ini. Setiap artikel yang berhasil termuat, memberikan motivasi tersendiri bagiku untuk menghasilkan artikel-artikel selanjutnya. Mungkin bagi kalian, para blogger, juga merasakan hal yang sama.

Aku sadar bahwa kemampuan menulisku belum berada di atas rata-rata. Aku masih harus banyak mengumpulkan pengalaman di bidang kepenulisan dan belajar dari penulis-penulis hebat di luar sana. Untuk saat ini, aku bercita-cita untuk dapat menjadi salah satu kontributor penulis di media daring. Semoga apa yang aku cita-citakan dapat segera terwujud dan pandemi Covid-19 ini segera usai.

#BersatuMelawanCovid19 #DirumahAja

Komentar