Resensi Buku "Hidup Sederhana" Karya Desi Anwar
IDENTITAS BUKU
Judul : HIDUP SEDERHANA: Hadir di Sini dan Saat ini
Penulis : Desi Anwar
Alih Bahasa : Rani Rachmani Moediarta
Photo : NordWood for Unsplash
Desainer Cover : Aditya Putra
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-06-3146-2
Tahun terbit :
Cetakan Pertama: Juli 2019
Cetakan Kedua : September 2019
191 hal, ; 20,0×17,5cm
Harga : Rp68.000,00 (Harga Pulau Jawa)
Penulis : Desi Anwar
Alih Bahasa : Rani Rachmani Moediarta
Photo : NordWood for Unsplash
Desainer Cover : Aditya Putra
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-06-3146-2
Tahun terbit :
Cetakan Pertama: Juli 2019
Cetakan Kedua : September 2019
191 hal, ; 20,0×17,5cm
Harga : Rp68.000,00 (Harga Pulau Jawa)
BLURB
Sebagai manusia, kita semua pandai membuat hidup menjadi rumit. Kita isi hidup kita dengan harapan, kecemasan, dan ketakutan. Kita dibayang-bayangi masa lalu, kita mencemaskan masa depan, dan kita mengabaikan masa kini. Kita mencari kepuasan dalam kebendaan dan kebahagiaan dalam angan-angan, sering dengan mengorbankan kekayaan yang hadir di sekitar kita.
Hidup Sederhana merupakan kumpulan perenungan, pengamatan, dan pemikiran yang dihimpun oleh Desi Anwar dari pengalamannya, kenangan masa kecilnya, pandangan hidupnya, serta kebiasaan yang dilakukannya dalam menyiasati kerumitan hidup sehari-hari. Hal-hal biasa seperti mensyukuri Alam, menyisihkan waktu untuk duduk dan beristirahat, mengembangkan sikap gembira dan positif, memelihara kesehatan jiwa dan raga, membuka wawasan dan berbagai hal lain yang tampak sederhana dari luar tetapi sering sulit kita capai karena kita jarang menyempatkan diri. Tetapi justru hal-hal inilah yang sebenarnya dapat membuat kita benar-benar puas dan memberi makna bagi hidup kita.
Bacalah tulisan ini di waktu senggang Anda, temukanlah ilham dari cuplikan-cuplikan di dalamnya dan jadikanlah buku ini teman Anda kapan saja Anda butuh penyejuk jiwa dan pelipur lara.
Hidup Sederhana merupakan kumpulan perenungan, pengamatan, dan pemikiran yang dihimpun oleh Desi Anwar dari pengalamannya, kenangan masa kecilnya, pandangan hidupnya, serta kebiasaan yang dilakukannya dalam menyiasati kerumitan hidup sehari-hari. Hal-hal biasa seperti mensyukuri Alam, menyisihkan waktu untuk duduk dan beristirahat, mengembangkan sikap gembira dan positif, memelihara kesehatan jiwa dan raga, membuka wawasan dan berbagai hal lain yang tampak sederhana dari luar tetapi sering sulit kita capai karena kita jarang menyempatkan diri. Tetapi justru hal-hal inilah yang sebenarnya dapat membuat kita benar-benar puas dan memberi makna bagi hidup kita.
Bacalah tulisan ini di waktu senggang Anda, temukanlah ilham dari cuplikan-cuplikan di dalamnya dan jadikanlah buku ini teman Anda kapan saja Anda butuh penyejuk jiwa dan pelipur lara.
RESENSI
Buku dengan balutan cover bernuansa putih abu-abu ini tergolong kategori Self-Improvement. Seperti judulnya “HIDUP SEDERHANA-Hadir di Sini dan Saat ini”, buku ini mengajak para pembaca untuk kembali merenungi makna kebahagiaan hidup. Kebahagiaan hidup itu ternyata sederhana dan bisa muncul dari hal-hal yang ada di sekitar kita. Kebanyakan orang mungkin merasa kebahagiaan itu terukur dari hal-hal bersifat materialistis. Namun lain halnya dengan pemikiran-pemikiran yang dituangkan oleh Desi Anwar di dalam buku ini, ia mencoba untuk merubah pandangan masyarakat luas tentang makna hidup bahagia tersebut. Menarik bukan.
Buku setebal 191 halaman ini memiliki 53 bab di dalamnya. Mungkin, kamu akan merasa buku ini bakal membosankan karena terdiri atas banyak bab. Itu tidak sepenuhnya benar. Pasalnya rentang tiap-tiap bab di buku ini hanya sepanjang dua hingga lima halaman saja. Jadi, membaca satu babnya tidak memakan waktu yang terlalu banyak.
Kemudian, dari segi penggunaan gaya bahasa. Gaya penulisan Desi Anwar di buku ini cukup sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami maksud yang disampaikannya. Bukan bermaksud menggurui pembaca, Desi Anwar mencoba untuk membagikan resep-resep kebahagiaan yang telah ia terapkan dalam hidupnya selama ini dengan menggunakan teknik story telling yang apik. Tak jarang, ia juga menceritakan pengalaman masa kecilnya.
Buku setebal 191 halaman ini memiliki 53 bab di dalamnya. Mungkin, kamu akan merasa buku ini bakal membosankan karena terdiri atas banyak bab. Itu tidak sepenuhnya benar. Pasalnya rentang tiap-tiap bab di buku ini hanya sepanjang dua hingga lima halaman saja. Jadi, membaca satu babnya tidak memakan waktu yang terlalu banyak.
Kemudian, dari segi penggunaan gaya bahasa. Gaya penulisan Desi Anwar di buku ini cukup sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami maksud yang disampaikannya. Bukan bermaksud menggurui pembaca, Desi Anwar mencoba untuk membagikan resep-resep kebahagiaan yang telah ia terapkan dalam hidupnya selama ini dengan menggunakan teknik story telling yang apik. Tak jarang, ia juga menceritakan pengalaman masa kecilnya.
Salah satu keunikan buku ini adalah tema yang dibawakan cukup sederhana. Desi Anwar mencoba untuk memberikan tema-tema menarik pada setiap babnya. Misalnya, “Leyeh-leyeh”, “Menyemangati Diri”, “Menjadi Kanak-Kanak”, “Rehat” dan “Suara di Dalam Kepala”. Buku ini juga sangat ringan untuk dibaca. Dengan begitu, membaca buku ini seolah merelaksasi pikiran para pembacanya.
Lain halnya dengan kebanyakan buku yang harus dibaca secara runut dari bab awal hingga bab akhir. Buku ini dapat dibaca secara acak. Kamu dapat membacanya dari bab manapun sesukamu. Pasalnya, setiap bab dalam buku ini independen.
Berikut ini beberapa kutipan favorit saya di buku ini.
Lain halnya dengan kebanyakan buku yang harus dibaca secara runut dari bab awal hingga bab akhir. Buku ini dapat dibaca secara acak. Kamu dapat membacanya dari bab manapun sesukamu. Pasalnya, setiap bab dalam buku ini independen.
Berikut ini beberapa kutipan favorit saya di buku ini.
"Menjadi seperti kanak-kanak tidak berarti menjadi kenak-kanakan, tetapi mengembalikan kemampuan kita untuk terus biasa penasaran terhadap kehidupan dan memandang dunia ini sebagai taman kanak-kanan yang memungkinkan kita mengembangkan kemampuan kita setinggi-tingginya."
"Jangan ragu untuk menyendiri. Sebab bila Anda tahu cara menikmati kesendirian, Anda tak akan pernah merasa kesepian."
"Kebahagiaan itu menginginkan, menikmati, dan mengapresiasi apa yang sudah kita miliki."
"Karenanya, untuk menyederhanakan kehidupan kita, kerap kali cukup dengan tidak terlalu banyak berpikir, atau paling tidak dengan menyadari pikiran-pikiran kita."
Buku ini saya rekomendasikan untuk dibaca ketika kamu ingin rehat sejenak dari padatnya rutinitas ataupun mencoba mencari semangat menjalani kehidupan. Buku ini setidaknya dapat melonggarkan ikatan-ikatan benang kusut pikiran karena permasalahan hidup yang kita hadapi.
Komentar
Posting Komentar